Saturday, January 7, 2012

Mengapa Rasulullah dirindukan dan dicintai?*

Rasulullah itu adalah orang yang sangat dicintai oleh para sahabatnya, umumnya para sahabat mencintai Rasulullah Saw, walau ada sebagian sahabat yang diam-diam membenci Rasulullah. Tetapi mayoritas sahabat itu sangat mencintai Rasulullah Saw.


Pernah suatu malam Rasulullah mendengar suara beberapa orang di luar kamarnya, Rasulullah menegur: “Kenapa kalian berkumpul di sini?” lalu mereka menjawab: “Ya Rasulullah, kami tidak bisa tidur khawatir ketika kami tidur nanti, orang-orang kafir datang dan membunuhmu.” Mereka sukarela menjadi satpam Rasulullah Saw, datang sendiri, tidak dibayar. Tetapi Rasulullah Saw mengatakan, “Tidak, Allah melindungi aku, pulanglah kamu ke tempat kamu masing-masing.”
Ada seorang pedagang minyak wangi, di Madinah. Setiap kali pergi ke pasar, dia singgah dulu ke rumah Rasulullah Saw, dia tunggu sampai Rasulullah keluar. Setelah Rasulullah keluar, dia hanya mengucapkan salam lalu memandang Rasulullah saja, setelah puas dia pergi. Suatu saat setelah dia ketemu Rasululllah dia pergi, lalu tak lama kemudian balik lagi dari pasar dan dia datang kepada Rasulullah Saw dan meminta izin, “Saya ingin melihat engkau ya Rasulullah, karena saya takut tidak bisa melihat engkau setelah ini.” Dan Rasulullah mengizinkannya.

Kemudian, setelah kejadian itu Rasulullah tidak pernah melihat lagi tukang minyak wangi itu. Disuruhnya sahabatnya pergi melihat, ternyata ia sudah meninggal dunia tidak lama setelah dia pergi dari pasan dan memandang wajah Rasulullah Saw itu. Lalu kata Rasulullah Saw: “Kecintaannya kepadaku akan menyelamatkan dia di hari akhirat.”
Ada lagi seorang sahabat Rasulullah bernama Abu Ayyub Al-Anshari. Ketika Rasulullah hijrah ke Madinah, beliau beristirahat dahulu di pinggiran kota menginap di rumah Abu Ayyub Al-Anshari. Rumahnya itu dua tingkat, Abu Ayyub dan istrinya di tingkat atas dan Rasulullah Saw di bawah. Pada malam hari Abu Ayub dan istrinya tidak bisa tidur karena mereka takut menggerakkan tubuhnya, semua terbujur seperti sebongkah kayu menahan dirinya untuk tidak bergerak. Mereka takut kalau bergerak, nanti debu-debu dari atas itu berjatuhan kepada Rasulullah. Setelah Rasulullah mengetahui hal itu, beliau sangat terharu lalu kepada Abu Ayub diajarkan sebuah doa sebagai penghargaan beliau atas cinta yang tulus dari Abu Ayub.

Dalam perang Uhud, ketika kaki Rasulullah terluka, ada seorang sahabat melihatnya lalu mengejar Rasulullah. Dia pegang kaki itu lalu dia bersihkan luka itu dengan jilatannya. Rasulullah kaget lalu berkata, “Lepaskan! Lepaskan!” Sahabat itu berkata: “Tidak Ya Rasulullah, aku tidak akan melepaskannya sampai luka ini kering!”
Ada lagi seorang sahabat, yang setelah Rasulullah meninggal dunia, membanggakan mulutnya yang tidak ada gigi lagi. Saat perang Uhud itu juga, Rasulullah cedera karena rantai pelindung kepalanya menusuk pipinya. Lalu seorang sahabat menarik rantai itu dengan giginya, tapi sebelum rantai itu keluar, seluruh giginya rontok. Dia bangga bahwa giginya itu berjatuhan karena membela Rasulullah yang dicintainya. Sehingga menjadi satu kebahagiaan tersendiri. Ini, sekali lagi masalah cinta, dan cinta itu selalu tidak wajar.
Ada satu contoh lagi kecintaan orang kepada Rasulullah Saw. Menjelang suatu peperangan, Rasulullah sedang membariskan pasukannya karena Rasulullah selalu merapikan barisan pasukannya. Ternyata ada seorang sahabat, mungkin karena perutnya terlalu besar, selalu perutnya itu berada di luar barisan. Kemudian Rasulullah lewat dan memukul perutnya itu agar dirapikan dengan barisan. Lalu sahabat itu memandang Rasulullah dan berkata: “Engkau diutus untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam, kenapa kau sakiti perutku?” Lalu Rasulullah turun dari kudanya, dan menyerahkan alat pemukul itu, lalu berseru: “Pukullah aku! Sebagai qishas atas kesalahanku.” Kemudian orang itu berkata: “Tapi engkau pukul langsung kepada kulit perutku.” Lalu Rasulullah segera membuka pakaiannya, tiba-tiba sahabat itu memeluk Rasulullah dan mencium perutnya. Rasulullah kaget dan berkata: “Ada apa denganmu?” Sahabat itu menjawab: “Ya Rasulullah, genderang perang sudah ditabuh, mungkin ini adalah saat terakhir perjumpaanku denganmu. Saya ingin sebelum meninggal dunia, sempat mencium perutmu yang mulia.”
Dan sahabat itu kemudian gugur di medan perang setelah mencium perut Rasulullah Saw. Rupanya ini hanya strategi dia agar bisa mencium perut Rasulullah Saw.
Kelak, setelah Rasulullah meninggal dunia, kecintaan para sahabat itu diungkapkan dengan kerinduan yang luar biasa kepada Rasulullah Saw.

Bilal yang selalu adzan semasa hidup Rasulullah tidak mau beradzan lagi setelah wafat Rasulullah karena Bilal tidak sanggup mengucapkan “Asyhadu anna Muhammad Rasululah” karena ada kata-kata Muhammad di situ. Tapi karena desakan Sayyidah Fatimah yang saat itu rindu mendengar suara adzan Bilal, dan mengingatkan beliau akan ayahnya. Bilal akhirnya dengan berat hati mau beradzan. Saat itu waktu Subuh, dan ketika Bilal sampai pada kalimat Asyhadu anna Muhammad Rasulullah, Bilal tidak sanggup meneruskannya, dia berhenti dan menangis terisak-isak. Dia turun dari mimbar dan minta izin pada Sayyidah Fatimah untuk tidak lagi membaca adzan karena tidak sanggup menyelesaikannya hingga akhir. Ketika Bilal berhenti saat adzan itu, seluruh Madinah berguncang karena tangisan kerinduan akan Rasulullah Saw.
Mengapa Rasulullah dirindukan atau dicintai? Itu bukan hanya karena Allah SWT membuka hati mereka untuk rindu, tetapi karena akhlak Rasulullah yang menarik kecintaan mereka. Dan akhlak itu adalah Sunnah. Sekiranya kita mencontoh akhlak beliau ini, pasti kitapun akan dicintai oleh banyak manusia. Tentu tidak oleh semua manusia, karena Rasulullah juga tidak dicintai oleh sem ua manusia, tidak dicintai oleh semua sahabat dan tidak dicintai oleh semua makhluk. Tapi sekiranya kita mempraktekkan akhlak Rasulullah itu dalam pergaulannya dengan orang banyak, pasti kitapun akan menjadi manusia, yang dicintai oleh kebanyakan umat manusia.

*Potongan dari Ceramah yang disampaikan pada Pengajian Lebak Bulus 8 Mei 2003

Sabar Menghadapi Ujian Hidup


Dan ada di antara manusia yang menyembah Allah dengan sikap dan pendirian yang tidak tetap, iaitu kalau ia beroleh kebaikan, senanglah hatinya dengan keadaan itu; dan kalau pula ia ditimpa fitnah kesusahan, berbaliklah ia semula (kepada kekufurannya). (Dengan sikapnya itu) rugilah ia akan dunia dan akhirat, itulah kerugian yang terang nyata. Ia menyeru dan menyembah makhluk-makhluk yang lain dari Allah, yang tidak dapat membahayakannya dan tidak dapat mendatangkan kebaikan kepadanya; itulah kesesatan yang jauh terpesong. Ia menyeru dan menyembah makhluk yang (dengan perbuatan demikian) mudaratnya lebih dekat dari manfaat yang diharapkannya; demi sesungguhnya seburuk-buruk penolong dan seburuk-buruk sahabat karib ialah makhluk yang diseru dan disembahnya itu. AlHajj :11-13
Intisari ayat

Dalam ayat di atas, Allah S.W.T. menjelaskan bahawa orang yang tidak tetap imannya akan gembira apabila mendapat nikmat dan kebaikan. Sebaliknya akan murtad dan kafir apabila ditimpa bala bencana. Mereka sanggup menyembah selain Allah S.W.T. dengan harapan untuk melepaskan diri mereka daripada bala yang menimpa. Mereka akan mendapat kerugian di dunia dan di akhirat. Mereka termasuk dalam golongan yang sesat.
Huraian ayat

Allah S.W.T. menjadikan manusia dalam keadaan yang berbeza beza sama ada diberi kesenangan, kesusahan, kelemahan, kemiskinan, kelaparan dan sebagainya. Setiap yang diturunkan adalah untuk menguji keimanan seseorang hambaNya.

Kedua:
 
Dalam menghadapi ujian daripada Allah S.W.T., orang yang beriman menerima ujian tersebut dengan sabar dan tabah kerana mereka sedar setiap perkara yang berlaku pada dirinya adalah ketentuan daripada Allah S.W.T.
 
Manakala bagi golongan yang tidak beriman, mereka akan kecewa, putus asa, menyalahkan takdir Allah S.W.T. dan sanggup melakukan kemungkaran supaya terlepas daripada kesusahan yang menimpanya. Terdapat antara mereka yang meninggalkan agama Islam kerana terpengaruh dengan agama lain yang menjanjikan kemewahan hidup di dunia.

Ketiga:
 
Orang-orang mukmin yang diuji dengan berbagai-bagai kesusahan hidup di dunia dan bersabar menghadapinya akan mendapat kedudukan yang mulia disisi Allah S.W.T. Orang yang demikian beroleh pahala yang lebih tinggi daripada orang-orang yang mengerjakan ibadat lain.

 
Firman Allah, maksudnya: "demi sesungguhnya Kami menguji kamu dengan sedikit perasaan takut (kepada musuh) dan lapar (dengan berlakunya) kekurangan harta benda dan jiwa serta hasil tanaman dan berilah khabar gembira kepada orang yang sabar." surah Al-Baqarah: ayat 155

Keempat:

Ujian dan dugaan yang dihadapi oleh seseorang menunjukkan bahawa dirinya termasuk dalam golongan yang diberi keistimewaan oleh Allah S.W.T. Kesusahan yang ditanggung menjadi pembersih dirinya daripada berterusan melakukan perkara perkara tidak baik.


Firman Allah, maksudnya:
"Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan mengatakan 'Kami telah beriman' sedangkan mereka belum lagi diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah S.W.T. mengetahui orang yang benar dan orang yang dusta. "Surah Al-Ankabut: ayat 2-3.

Kelima:
 
Sabar ialah sifat yang mulia bagi orang-orang mukmin. Sifat tersebut dapat menempuh apa-apa yang terjadi di sekeliling. Itulah sebabnya "sabar" menjadi salah satu daripada nama-nama Tuhan yang agung (yang Maha Penyabar). Tuhan tidak akan memberi pembalasan kepada hambaNya yang melakukan
kesalahan dengan segera.
 
Keenam:

Sabar terbahagi kepada beberapa jenis antaranya termasuklah:

i. Sabar mengerjakan perintah Allah S.W.T.

ii. Sabar melawan nafsu.

iii. Sabar terhadap sebarang dugaan yang terjadi pada diri seperti kematian, kebakaran, banjir dan sakit..


i. Setiap orang Islam hendaklah sabar mengerjakan perintah Allah S.W.T. Perintah tersebut hendaklah dikerjakan dengan sepenuh kesabaran, keikhlasan, tekun dan berkekalan.

ii. Sabar menahan daripada berbuat maksiat ialah berjaya menentang segala godaan yang tidak baik terhadap dirinya. Kesabaran yang lahir ini adalah kesan daripada kepercayaan dan keyakinan serta azam yang kuat untuk mencapai keredhaan Allah S.W.T.

iii. Setiap orang mukmin hendaklah sabar terhadap segala kejadian yang tidak baik yang berlaku pada dirinya sama ada harta, pangkat, kedudukan, keluarga atau sebagainya.

Bentuk ujian keatas manusia.

a. Ujian kesenangan seperti nikmat kesihatan dan kekayaan

b. Ujian kesusahan seperti kemiskinan, sakit dan sebagainya.

c. Ujian ke atas orang perseorangan

d. Ujian ke atas kumpulan, masyarakat atau jemaah.

e. Allah S.W.T. menjelaskan setiap orang mukmin pasti diuji oleh Allah S.W.T.


Kepentingan sabar

a. Mendapat darjat pahala yang tinggi disisi Allah S.W.T.

b. Melapangkan hati, tidak merasa runsing atau dukacita.

c. Segala urusan dunia dan akhirat menjadi mudah.

d. Mendapat berkat daripada Allah S.W.T.

e. Selamat dari gangguan mental dan emosi.

Fakta2 Penting

a. Orang Islam hendaklah bersyukur apabila menerima kurniaan Allah dan bersabar apabila menerima ujian daripadaNya

b. Maruah diri, agama dan bangsa hendaklah dijaga di samping mengejar kemewahan hidup di dunia.

c. Kesenangan dan kesusahan adalah merupakan ujian Allah terhadap hambaNya.

d. Orang yang tidak beriman menerima ujian daripada Allah dalam keadaan resah gelisah serta kecewa.

e. Islam melarang umatnya mempercayai perkara-perkara karut kerana perbuatan tersebut mendatangkan kesan yang tidak baik terhadap individu dan masyarakat Is
lam

..Aurat Wanita dari AlQuran dan Hadis2 Nabi...


1. Bulu kening— Menurut Bukhari, "Rasullulah melaknat perempuan yang mencukur atau menipiskan bulu kening atau meminta supaya dicukurkan bulu kening." Riwayat Abu Daud Fi Fathil Bari.

2.
Kaki (tumit kaki)—"Dan janganlah mereka (perempuan) membentakkan kaki (atau mengangkatnya) agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan." An-Nur: 31. Keterangan: Menampakkan kaki dan menghayunkan/melenggokkan badan mengikut hentakan kaki.

3.
Wangian— "Siapa sahaja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zina." Riwayat Nasaii, Ibn Khuzaimah dan Hibban.

4.
Dada— "Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain tudung hingga menutupi dada-dada mereka. "An-Nur : 31

5.
Gigi— "Rasullulah melaknat perempuan yang mengikir gigi atau meminta supaya dikikirkan giginya. "Riwayat At-Thabrani,

"Dilaknat perempuan yang menjarangkan giginya supaya menjadi cantik, yang merubah ciptaan Allah".
Riwayat Bukhari dan Muslim.

6.
Muka dan leher— "Dan tinggallah kamu (perempuan) di rumah kamu dan janganlah kamu menampakkan perhiasan mu seperti orang jahilliah yang dahulu." Keterangan: Bersolek (make-up) dan menurut Maqatil sengaja membiarkan ikatan tudung yang menampakkan leher seperti orang Jahilliyah.

7.
Muka dan Tangan— "Asma Binte Abu Bakar telah menemui Rasullulah dengan memakai pakaian yang tipis. Sabda Rasullulah: Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menzahirkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja." Riwayat Muslim dan Bukhari.

8.
Tangan— "Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya". Riwayat At Tabrani dan Baihaqi.

9.
Mata– "Dan katakanlah kepada perempuan mukmin hendaklah mereka menundukkan sebahagian dari pemandangannya." An Nur : 31. Sabda Nabi SAW, "Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pandangan yang pertama, pandangan seterusnya tidak dibenarkan." Riwayat Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi.

10.
Mulut (suara)- "Janganlah perempuan-perempuan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga berkeinginan orang yang ada perasaan serong dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan-perkataan yang baik." Al Ahzab: 32.

Sabda SAW, "Sesungguhnya akan ada umat ku yang minum arak yang mereka namakan dengan yang lain, iaitu kepala mereka dilalaikan oleh bunyi-bunyian (muzik) dan penyanyi perempuan, maka Allah akan tenggelamkan mereka itu dalam bumi."
Riwayat Ibn Majah.

11.
Kemaluan- "Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan mukmin, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kehormatan mereka."An Nur : 31.

"Apabila seorang perempuan itu sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka masuklah ia ke dalam syurga daripada pintu-pintu yang ia kehendakinya."
Riwayat Al Bazzar.

"Tiada seorang perempuan pun yang membuka pakaiannya bukan di rumah suaminya, melainkan dia telah membinasakan tabir antaranya dengan Allah."
Riwayat Tirmidzi, Abu Daud dan Ibn Majah.

12.
Pakaian — "Barangsiapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan di hari akhirat nanti." Riwayat Ahmad, Abu Daud, An Nasaii dan Ibn Majah.

"Sesungguhnya sebilangan ahli neraka ialah perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang yang condong pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk syurga dan tidak akan mencium baunya."
Riwayat Bukhari dan Muslim.

Keterangan
: Wanita yang berpakaian tipis/jarang, ketat/ membentuk dan berbelah/membuka bahagian-bahagian tertentu.

"Hai nabi-nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak perempuan mu dan isteri-isteri orang mukmin, hendaklah mereka memakai baju jilbab (baju labuh dan longgar) yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali. Lantaran itu mereka tidak diganggu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang."
Al Ahzab : 59.

13.
Rambut — "Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka itu di dunia tidak mahu menutup rambutnya daripada dilihat oleh lelaki yang bukan mahramnya." Riwayat Bukhari dan Muslim.

Friday, January 6, 2012

TAKWA DAN PERPADUAN ASAS KESELAMATAN DI AKHIR ZAMAN



  • Ertinya:
 
Daripada Abi Nijih 'Irbadh bin Sariyah r.a. berkata, "Telah menasihati kami oleh Rasulullah saw. akan satu nasihat yang menggetarkan hati kami dan menitiskan air mata kami ketika mendengarnya, lalu kami berkata, Ya Rasulullah! Seolah-olah ini adalah nasihat yang terakhir sekali maka berilah pesanan kepada kami." Lalu baginda pun bersabda, "Aku berwasiat akan kamu supaya sentiasa bertakwa kepada Allah dan mendengar serta taat (kepada pemimpin) sekalipun yang meminpin kamu itu hanya seorang hamba. Sesungguhnya sesiapa yang panjang umurnya daripada kamu pasti ia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka hendaklah kamu berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para khulafa Ar Rasyidin Al Mahdiyin (Khalifah-khalifah yang mengetahui kebenaran dan mendapat pimpinan ke jalan yang benar) dan gigitlah sunah-sunah itu dengan gigi geraham dan jauhilah perkara-perkara yang baru (bid'ah) yang diada-adakan, kerana sesungguhnya tiap-tiap bid'ah itu adalah sesat."


H.R. Abu Daud dan Tirmizi


  • Keterangan
 
Hadis diatas mengandungi pesanan-pesanan yang sangat berharga daripada Rasulullah saw. bagi umatnya, terutama bila mereka berhadapan dengan zaman yang penuh dengan kacau bilau dan perselisihan iaitu seperti zaman yang sedang kita hadapi sekarang ini. Oleh itu sesiapa yang mahu selamat maka hendaklah ia mengikuti tunjuk ajar yang telah disabdakan oleh Rasulullah saw. dalam hadis, iaitu:
 

Pertama: Hendaklah ia menlazimi takwa kepada Allah dalam keadaan apa jua dengan mengerjakan segala perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya.


Kedua: Mentaati perintah pihak yang menguruskan hal ehwal kaum muslimin walaupun seandainya mereka terdiri daripada golongan hamba, selama mereka berpegang dengan Al Quran dan sunnah Nabi saw. dan sunnah-surmah kulafa Ar Rasyidin, kerana patuh kepada penguasa yang mempunyai sifat-sifat ini bererti patuh kepada Al Quran dan Hadis Nabi saw. 


Ketiga: Berpegang teguh kepada sunnah Nabi saw. dan sunnah para kulafa Ar Rasyidin Al Mahdiyin (Abu Bakar, 0mar, Osman dan Ali r.a.) yang mana mereka telah mendapat petunjuk daripada Allah Taala, iaitulah berpegang kepada fahaman dan amalan ahli sunnah waljamaah yang mana hanya penganut fahaman ini sahaja yang mendapat jaminan selamat daripada api neraka dan yang bertuah mendapatkan syurga pada hari kiamat nanti.   


Keempat: Menjauhi perkara-perkara bid'ah dholalah, iaitu apa jua fahaman dan amalan yang ditambah kepada agama Islam yang sempurna ini, pada hal tidak ada dalil atau asal dan contoh dari agama. Sekiranya ada asal atau dalil, maka tidaklah perkara-perkara yang baru itu dikatakan bid'ah menurut pengertian syarak (bukan bid'ah dholalah) tetapi hanya dinamakan bid'ah menurut pengertian loghat atau bahasa sahaja (jaitulab bid'ah hasanah).
      Segala puji-pujian hanya bagi Allah yang Maha Agung yang telah mengurniakan nikmat Islam dan manisnya keimanan dengan ilmu yang telah diwarisi dari utusan-Nya, Nabi Muhammad sollallahu ‘alaihi wasallam dan diajarkan serta disampaikan pula oleh pengikut yang mengikutinya dari ahlul bait, kalangan sahabat (r.a) dan para ulama terdahulu hingga zaman sekarang. Semoga hati yang telah diberi petunjuk ini tidak dicondongkan kepada kesesatan. Sesungguhnya tiada tuhan selain Allah yang Maha Agung dan Nabi Muhammad itu Rasul Allah dan hamba yang dikasihi-Nya.

TUJUAN UTAMA blog ini adalah untuk menyampai dan menyebarkan hadis dan seterusnya diamalkan, terutama di zaman fitnah yang berleluasa ini. Sesuai dengan sabda Nabi salallahu ‘alaihi wasallam (saw),

     Dari Irbadh bin Sariyah : Rasulullah saw bersabda, Hendaklah kamu bertakwa kepada Allah SWT, dengan mendengar dan taat, meskipun yang memerintahkan kamu adalah seorang budak dari Habsyah. Kamu akan melihat perselisihan yang sangat dahsyat sesudahku, maka hendaklah kamu berpegang pada Sunnah-ku dan Sunnah-Khulafa ur rasyidin yang mendapat petunjuk. Gigitlah dengan gigi gerahammu dan jauhilah perkara-perkara baru, sesungguhnya setiap bid’ah (perkara baru dalam agama) adalah sesat.” (0040) Sahih Ibnu Majah

Surah Asy-Syuura [42] : 23
23. ....Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan." Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.Semoga Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang memberkati dan merahmati kita semua dan menyatukan umat Islam berpaksikan Al-Quran dan As-Sunnah.

Dari Ibnu Umar : Rasulullah saw bersabda, “Hendaklah orang yang menyaksikan di antara kalian menyampaikan kepada orang yang tidak hadir dari kalian.” (0193) Sahih Ibnu MajahDari Amru bin Auf : Rasulullah saw bersabda Barangsiapa menghidupkan sunnahku, kemudian (sunnahku tersebut) diamalkan oleh orang lain, maka baginya pahala semisal pahala orang yang mengamalkannya tanpa terkurangi sedikitpun dari pahala-pahala mereka. Barangsiapa berbuat bid’ah, kemudian perbuatannya tersebut diikuti oleh orang lain, maka baginya dosa dan dosa-dosa orang yang melakukannya tanpa terkurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka.” (0174) Sahih Ibnu Majah

Renungilah pesanan terakhir Rasulullah saw dan merupakan ayat Al-Quran yang terakhir diturunkan. Selepas turun ayat ini Rasulullah saw hidup selama sembilan malam, kemudian pada malam Isnin Rabi’ul Awal wafatlah Rasulullah saw. Ayat itu adalah;Surah Al-Baqarah [2] : 

 281Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).

Iqra'

Islam is a divine religion of God introduced through Last Prophet Muhammad (PBUH) in 7th century. It is one of the most popular and fastest growing religions. Islam means submission to Allah.

Qur’an is the Holy book of Allah. It was revealed by Allah to the prophet Mohammed through the angel Jibrael or Gabriel. These revelations came to Mohammed in a period of 22 years, from AD 610 up to his death in AD 632. Muslims believe that Mohammed is Allah’s last prophet and that Islam is His last religion.

Islam covers areas of spirituality, politics, society, and law. For example, there are teachings about how to pray, how the members of society should behave, who can be a leader, and what kind of punishments should be given for different offenses. This makes Islam a way of life and governance, which is different from Judaism and Christianity. When someone converts to Islam, Islamic Schools play their role to make him/her a good Muslim by guiding to the righteous path and to make him/her understand the teachings of Islam.

Muslims are known for their elegant deeds like, praying, fasting, Quran Recitation, preaching etc. Islam advocates that there is only one God, Allah who created Adam & Eve from whom humanity flourished about, that there is a Satan, that there is a day of judgment, etc. Islam believes that Jesus and Moses are prophets of Allah and as Prophets; they are given their due respect.

There are five pillars of Islam Shahadah, the Salat(prayer), the Zakat, the Sawm(fasting), and the Hajj. Shahadah means “I testify that there is no god, but Allah, and Mohammed is his prophet”. The Salat is the ritual prayer of Islam, and it must be performed 5 times a day. Zakat is the giving of alms. Sawm is the fasting during the month of Ramadan. And Hajj is the pilgrimage to the city of Mecca, which must be done once in a person’s lifetime provided that other conditions are met.

Monday, January 2, 2012

Perintah Al-Quran agar berhukum dengan As-Sunnah

Di dalam Al-Quran banyak ayat-ayat yang memerintahkan kita untuk berhukum dengan As-Sunnah, diantaranya:

1. Firman Allah :
Dan tidaklah patut bagi laki-laki mahupun perempuan mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya menetapkan suatu ketetapan dalam urusan mereka, mereka memilih pilihan lain. Barangsiapa menderhakai Allah dan Rasul-Nya, sungguh, dia telah nyata-nyata sesat.” (Q.S. Al Ahzab: 36)

2. Firman Allah :
Wahai orang-orang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Hujuraat:1)

3. Firman Allah :
Katakanlah, ‘Taatilah Allah dan Rasul-Nya! Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir.” (Q.S. Ali Imran: 32)

4. Firman Allah :
Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya; janganlah kamu berbantah-bantahan, kerana akan menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah berserta orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al Anfal: 46)

5. Firman Allah :
Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, nescaya Allah memasukkannya ke dalam syurga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang ia kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar. Dan barangsiapa menderhakai Allah dan rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, nescaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya dan mendapatkan siksa yang menghinakan.” (Q.S. An Nisa’: 13-14)